Selasa, 26 April 2011

Konstruktivisme Piaget


Jean Piaget

Jean Piaget adalah peneliti pada bidang psikologi kognitif berasal dari Swiss. Ia menyumbangkan banyak pemikiran terutama mengenai perkembangan belajar . Piaget telah merumuskan beberapa gagasan mendasar tentang teori perkembangan. Oleh karena itu, tulisan ini mencoba mendiskusikan empat konsep dasar Piaget yang banyak digunakan pada praktik pendidikan saat ini, yaitu; asimilasi, akomodasi, ekulibrium, dan skema.
Dua Prinsip Dasar
Menurut Piaget, dua prinsip dasar yang menjadi rujukan baik perkembangan intelektual maupun biologis adalah adaptasi dan organisasi. Bagi setiap individu yang hidup di muka bumi berusaha untuk bertahan hidup dalam lingkungan tempat ia tinggal, mereka harus beradaptasi baik secara fisik maupun mental. Asimilasi dan akomodasi, keduanya merupakan bagian dari proses adaptasi. Piaget yakin bahwa struktur proses mental (pikiran) manusia juga  melakukan asimilasi untuk memantapkan struktur mental mereka. Demikian pula struktur mental juga memiliki kemampuan untuk melakukan akomodasi untuk menerima sesuatu yang baru, tidak biasanya, dan akhirnya mengubah struktur tersebut.
Prinsip Piaget yang kedua adalah organisasi, untuk menyatakan perubahan struktur mental secara alami. Beliau menyatakan bahwa pikiran diorganisasi dengan cara yang kompleks  dan menyeluruh/ Bentuk yang paling sederhana adalah skema, yaitu sebutan untuk unit terkecil mental yang dapat dikaitkan pada suatu obyek, kejadian, atau fenomena yang dipahami oleh seorang individu.
Asimilasi
Anggi melihat foto dirinya ketika bayi pada sebuah album keluarga. Ayahnya bertanya “Siapa ini Anggi?”. Anggi menunjuk pada foto bayi dihadapannya seraya berseru “ini foto adik bayi, Ayah”. Kejadian ini menggambarkan bahwa Anggi kecil belum mampu mengenali foto dirinya ketika bayi. Kemudian ayahnya, sembari menunjuk foto itu berucap “Ya, Anggi, ini adalah foto bayi, dan bayi itu kamu”. Barulah ayahnya menjelaskan kapan foto itu dibuat, yaitu ketika Anggi berumur lima bulan.
Kejadian di atas memberi gambaran tentang perkembangan struktur mental anak bernama Anggi, pada saat ayahnya menerangkan foto tersebut. Dalam pikiran Anggi terjadi proses asimilasi dalam struktur kognitifnya terhadap informasi baru yang dikatakan oleh ayahnya. Dia mungkin menganggap ayahnya berbohong, dan bayi yang ada dalam foto adalah bukan dia, atau dia menerima penjelasan ayahnya bahwa foto itu diambil beberapa tahun yang lalu. Disinilah Anggi mencoba memilih cara untuk memantapkan struktur kognitifnya. Asimilasi terjadi ketika anak menerima obyek atau kejadian baru yang sejenis dengan skema yang sudah dimilikinya. Piaget menekankan tentang pentingnya proses asimilasi, hal ini berdasar pada kenyataan bahwa seseorang selalu berupaya untuk menerima kejadian baru dan secara aktif mencari dan menggunakan struktur mental yang baru diperolehnya.
Akomodasi
Akomodasi menyatakan proses perubahan internal struktur mental karena menyesuaikan kejadian sesuai kenyataan.  Hal ini terjadi ketika skema yang ada harus dimodifikasi atau sebuah skema baru harus dibuat sesuai dengan pengalaman baru yang diperoleh. Jelasnya, akomodasi  mempengaruhi asimilasi, dengan kata lain, kenyataan diasimilasi, sedangkan struktur mental diakomodasi.
Ekuilibrium
Kembali pada contoh Anggi di atas, ketika mendengar penjelasan ayahnya bahwa foto bayi itu dirinya pada waktu berumur lima bulan, maka terjadi konflik internal dalam struktur mental Anggi, kondisi ini disebut disequilibrium.
Skemata
Piaget mendefinisikan skema dari representasi mental yang berhubungan dengan suatu persepsi, gagasan, atau tindakan. Piaget memisalkan schemata sebagai unsur-unsur pembangun pemikiran (Woolfolk, 1987). Skema dapat berwujud spesifik semisal wujud seekor anjing, bisa pula berwujud elaborasi, misalnya bermacam-macam jenis anjing. Ketika pengembangan  kognitif berlangsung, maka skemata-skemata baru dikembangkan, dan schemata yang terbentuk sekarang diorganisasi secara efisien untuk mengadaptasi lingkungan secara lebih baik. Perkembangan kognitif menjadi bukti bahwa perubahan perilaku dipahami sebagai adaptasi. Proses asimilasi mengorganisasi schemata yang sudah ada untuk memahami dengan lebih baik kejadian atau dunia nyata, sedangkan akomodasi mengubah schemata yang sebelumnya untuk mengadaptasi situasi yang baru.
Tahapan Perkembangan Kognitif

Simpulan
Perkembangan kognitif adalah proses kompleks yang tersusun melalui tiga konsep yang mempengaruhinya, yaitu asimilasi, akomodasi, dan ekuilibrium. Ketiganya berkenaan dengan formasi schemata dan proses modifikasi untuk mencapai keseimbangan pemahaman tentang dunia luar.
Referensi
Driscoll, M. P. (2000). Psychology of Learning for Instruction (2nd Ed.). Needham Heights, MA: Allyn & Bacon
Duncan, R. M. (1995). Piaget and Vygotsky revisited: Dialogue or assimilation? Developmental Review, 15, 458-472
Schunk, D. H. (2000). Learning Theories: An Educational Perspective (3rd Ed.). Upper Saddle River, NJ: Prentice-Hall
Woolfolk, A.E. (1987). Educational Psychology (3rd Ed). Englewood Cliffs, NJ: Prentice-Hall

Tidak ada komentar:

Posting Komentar