Rabu, 27 April 2011

Collaborative Learning

Definisi Collaborative Learning menurut National Institute for Science Education http://www.gdrc.org/kmgmt/c-learn/what-is-cl.html
Collaborative learning adalah pendekatan pembelajaran yang melibatkan siswa dalam kelompok-kelompok yang bekerja sama memecahkan masalah, mengerjakan tugas atau menghasilkan suatu produk. Collaborative learning didasarkan pada gagasan bahwa belajar secara alami merupakan bentuk kegiatan social yang saling berkomunikasi satu sama lain. Melalui komunikasi inilah proses belajar terpenuhi.
Beberapa pendekatan collaborative learning adalah :
1.     Belajar adalah proses aktif dimana siswa mengasimilasi informasi yang diperoleh dan mengkaitkan pengetahuan yang baru dalam kerangka pengetahuan yang telah dipunyai.
2.     Belajar memerlukan tantangan yang memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untuk melibatkan secara aktif teman sebayanya dan untuk memproses dan mensistesis informasi daripada sekedar upaya untuk mengingat.
3.     Keuntungan belajar yang diperoleh ketika perbedaan sudut pandang dari latar belakang yang berbeda diekspose
4.     Selama proses pembelajaran, siswa menyusun kerangka berpikir dan memahami materi yang diberikan.
5.     Dalam lingkungan collaborative learning, siswa tertantang baik secara social maupun emosional, yaitu mereka mampu mendengarkan perspektif yang berbeda, mempertahankan gagasan mereka. Siswa mulai menciptakan kerangka berpikir konseptual yang unik yang diperoleh melalui pengalaman dibanding kerangka tekstual.
Jadi dalam latar collaborative learning, siswa memiliki peluang untuk bersosialisasi dengan teman sebaya, menyatakan dan mempertahankan gagasan, bertukar gagasan, pertanyaan, dan kerangka berpikir yang lain, dan terlibat secara aktif.

Collaborative learning memayungi berbagai pendekatan pembelajaran yang melibatkan kemampuan siswa untuk saling bertukar secara intelektual, baik sesama siswa atau dengan guru. Siswa belajar dalam kelompok terdiri dari dua orang atau lebih, untuk memahami, mencari penyelesaian, memaknai, dan menghasilkan sebuah produk. Aktivitas yang terjadi dalam collaborative learning sangat luas, tetapi lebih terpusat pada eksplorasi siswa dan penerapan, tidak hanya sekedar menyederhanakan uraian dan penjelasan guru.
Collaborative learning menggeser paradigma dari pembelajaran berpusat pada guru atau pembelajaran berpusat pada buku teks menjadi berpusat pada aktivitas siswa. Dalam pendekatan collaborative, buku teks tidak dibutuhkan secara penting, tetapi materi yang akan dipelajari muncul sepanjang proses diskusi dan aktivitas siswa. Guru yang menggunakan pendekatan kolaboratif cenderung untuk mengurangi perannya sebagai pakar yang siap mentransfer ilmu pengetahuan, tetapi lebih berperan sebagai pakar yang mampu merancang pengalaman intelektual yang harus dilakukan siswa, melatih, mendampingi siswa selama proses pembelajaran.
Asumsi-asumsi belajar
1.     Belajar merupakan proses konstruktif yang aktif
2.     Belajar bergantung pada kekayaan konteks
3.     Siswa berbeda
4.     Belajar tidak dapat dipisahkan dari aktivitas social
Tujuan Pendidikan yang hendak dicapai melalui collaborative learning
1.     Keterlibatan
2.     Kerja sama dan kerja tim
3.     Tanggung jawab social

Tidak ada komentar:

Posting Komentar